jenis ikan laut dalam di indonesia

Hai semuanya semoga kalian baik-baik saja, Kali ini ane mau membagikan informasi tentang jenis ikan laut dalam di indonesia lengkap dengan gambar beserta isinya. Akan tetapi sebelum loncat kepada pembahasan jenis ikan laut dalam di indonesia ada baiknya kita tengok dulu tentang jenis ikan laut dalam di indonesia tersebut.
jenis ikan laut dalam di indonesia memang sedang lumayan ramai dicari saat ini, Apalagi jenis ikan laut dalam di indonesia yang akan aku bagikan ini sangat lengkap dengan informasi selengkapnya. Dijaman ini sudah banyak teknologi yang serba canggih, bisa dari Smartphone yang kamu punya sangat bisa melakukan apapun di tangan yang kalian pegang itu. Baik itu mencari luar angkasa,semesta,dapur semuanya ada di tangan kalian.
Konten kali ini juga adalah bagian dari pembahasan yang sudah ramai di dunia internet yang kalian pegang. Tentunya pembahasan yang mau aku bagikan sangat berbeda dari web yang lainnya, Sangat cetar membahana dan meyakinkan.
Baiklah tidak perlu panjang lebar lagi, langsung saja ke artikel utamanya Inilah informasi jenis ikan laut dalam di indonesia lengkap dengan gambarnya.

Sobat SMP, sebagai negara maritim Indonesia dikelilingi oleh perairan yang sangat luas. Karena itu, tidak mengherankan jika Indonesia memiliki kekayaan alam berupa biota laut yang sangat beragam dan bernilai ekonomis tinggi. Namun karena berbagai faktor biologis maupun faktor eksternal seperti penangkapan ikan secara berlebihan, membuat beberapa jenis ikan menjadi langka atau bahkan terancam punah. Jenis ikan apa saja yang terancam punah di Indonesia? Yuk, simak daftar di bawah ini.
Ikan dengan nama latin Cheilinius undulatus Ruppell ini menjadi salah satu jenis ikan yang statusnya terancam punah berdasarkan data dari International Union for Conservation of Nature (IUCN). Jenis ini dapat hidup hingga sedikitnya 30 tahun, dan mengalami dewasa seksual antara 5-7 tahun, sehingga jeda antar generasi cukup tinggi sedangkan penambahan populasinya sangat lambat. Ikan ini banyak ditemukan di wilayah perairan Nias, Teluk Tomini, Teluk Telo, Laut Banda, dan Teluk Cendrawasih. Selain itu, ikan ini termasuk dalam jenis ikan hermaprodit (terjadi perubahan jenis kelamin dari betina menjadi jantan), yang membuatnya lebih rentan terhadap penangkapan berlebihan.
Ikan ini memiliki nama latin Tenualosa macrura. lkan terubuk merupakan ikan yang hidup di permukaan perairan pantai yang berpindah dari laut ke air tawar. lkan ini mempunyai rentang salinitas (kadar kandungan garam) yang tinggi, sehingga mampu hidup di air laut, air tawar dan air payau dengan kisaran kedalaman 0 – 50 meter. Karena memiliki nilai ekonomis yang tinggi untuk diekspor maupun dikonsumsi oleh masyarakat, membuat jenis ikan ini termasuk dalam spesies yang terancam punah. Ikan ini banyak tersebar di sekitar perairan Malaysia, Indonesia, dan Thailand.

Ikan dengan nama latin Rhincodon Typus dikenal dengan nama Hiu Paus di kalangan masyarakat Indonesia. Hiu paus merupakan ikan terbesar di dunia dengan panjang yang dapat mencapai 18 meter. Ikan Hiu Paus selalu bermigrasi baik secara individu maupun berkelompok dari perairan lepas hingga ke perairan pantai. Ikan ini banyak ditemukan di Samudera Hindia. Siripnya memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan dagingnya yang dapat konsumsi membuat ikan ini banyak diburu. Berdasarkan data di situs www.iucnredlist.org yang diakses pada 9 Juli 2021, ikan ini berstatus terancam punah.
Hiu Gedebong yang di daerah Jawa dikenal dengan nama Hiu Bisu, memiliki nama latin Nebrius ferrugineus. Bentuknya cukup unik karena memiliki sirip ekor yang asimetris dengan panjang ekor mencapai sepertiga dari total panjang tubuhnya, letak hidung yang berada di dekat moncong dengan cuping yang pendek. Berdasarkan data di situs www.iucnredlist.org yang diakses pada 9 Juli 2021, ikan ini berstatus sangat terancam punah.
Ikan laut dalam adalah istilah kolektif untuk ikan yang hidup dalam kegelapan di bawah permukaan perairan yang disinari matahari, yaitu di bawah epipelagik atau zona fotik di lautan. Sejauh ini ikan lentera adalah ikan laut dalam yang paling banyak. Ikan laut lainnya termasuk ikan senter, hiu pemotong, bristlemouth, anglerfish, viperfish, dan beberapa spesies dari eelpout.

Hanya sekitar 2% spesies laut yang diketahui menghuni lingkungan pelagik, dibandingkan dengan organisme bentik yang hidup di dalam atau di atas dasar laut.[1] Organisme-organisme laut dalam umumnya menghuni zona batial (kedalaman 1000–4000m) dan zona abisal (kedalaman 4000-6000m). Namun, karakteristik organisme laut dalam, seperti bioluminesensi dapat juga ditemui di zona mesopelagik (kedalaman 100-2000m). Zona mesopelagik adalah zona disfotik, yang berarti cahaya di sana sangat minim tetapi tetap dapat diukur. Lapisan minim oksigen berada di kisaran kedalaman 700m dan 1000m tergantung pada lokasinya di lautan. Daerah ini juga merupakan tempat makanan yang paling melimpah. Zona batial dan abisal merupakan zona afotik, yang berarti tidak ada cahaya yang menembus daerah lautan ini. Zona-zona ini membentuk sekitar 75% dari ruang lautan yang dapat dihuni.[2]
Zona epipelagik (0-200m) merupakan area di mana cahaya menembus perairan dan fotosintesis terjadi. Zona ini juga dikenal sebagai zona fotik. Karena zona ini biasanya hanya sedalam beberapa ratus meter di bawah air, sehingga laut dalam sekitar 90% dari volume lautan, berada dalam kegelapan. Laut dalam juga merupakan lingkungan yang sangat tidak bersahabat, suhunya jarang melebihi 3 °C (37.4 °F) dan rendah mencapai −1.8 °C (28.76 °F) (pengecualian pada ekosistem ventilasi hidrotermal yang bisa melebihi 350 °C, atau 662 °F), tingkat oksigen yang rendah dan tekanan antara 20 dan 1,000 atmosfer (antara 2 dan 100 megapascal).[3]
Pada perairan yang dalam, salju laut (marine snow) merupakan hujan terus menerus yang sebagian besar merupakan jatuhan detritus organik dari lapisan atas kolom air. Asal-usulnya terletak pada kegiatan-kegiatan di zona fotik yang produktif. Salju laut termasuk plankton yang mati atau sekarat, protista (diatom), kotoran, pasir, jelaga dan debu anorganik lainnya. "Kepingan salju" ini berkembang dari waktu ke waktu dan bisa mencapai diameter beberapa sentimeter, mengambang selama berminggu-minggu sebelum mencapai dasar samudra. Namun, sebagian besar komponen organik dari salju laut ini dikonsumsi oleh mikrob, zooplankton dan hewan penyaring lainnya di kedalaman 1.000 meter pertama, yaitu dalam zona epipelagik. Oleh karena itu salju laut dapat dianggap sebagai dasar laut pada ekosistem mesopelagik dan bentik: Karena sinar matahari tidak dapat menjangkaunya, organisme-organisme laut dalam sangat bergantung pada salju laut sebagai sumber energi.





















































































Oke, keren bukan artikelnya?. jika netizen ada pertanyaan tentang jenis ikan laut dalam di indonesia lebih dalam lagi, kamu bisa bertanya di kolom komentar untuk memajukan lagi website saya ini yang masih tahap newbie. Semoga dengan adanya pembahasan jenis ikan laut dalam di indonesia ini, para abang dan nyonya permasalahannya bisa teratasi dan terhibur berkat adanya pembahasan ini.
Sekian dari aku, Semoga pembahasan tentang jenis ikan laut dalam di indonesia tersebut bisa bermanfaat bagi agan semuanya. Akhir kata. See a untuk semuanya.